Modul 4 UP & UC

ALAT PEMADAM KEBAKARAN DAN DETEKSI SUHU PABRIK GAS BERBASIS MIKROKONTROLLER


 [KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA]



1. Tujuan Perancangan[kembali]

  •  Dapat membuat rangkaian alat pemadam kebakaran dan deteksi suhu pabrik gas.
  • Memudahkan orang untuk menyelamatkan diri saat terjadi kebakaran dan memperkecil kemungkinan terjadinya kebakaran besar karena api yang menyambar.
  • Memenuhi syarat unutk modul 4 praktikum mikroprosessor dan mikrokontroller.

2. Komponen[kembali]

A.    Alat

                1. Insterumen
                    a.    Multimeter

                            
                    2. Probes   
                        a.    Wiring

                    3.    Generator
                        a.    Batrai

        B.    Bahan

            1.    Potensiometer

            2.    Relay

         
        C. Komponen Input

1.    Sensor api

2.    Sensor sentuh

 3.    Sensor gas (MQ-2)


 4.    Sensor dht 11







D. Komponen Output

   1.    Motor DC Servo

   2.    Motor DC pompa air

   3.    LCD 16x2

4.    Buzzer
D. Komponen Lainnya
  1.    Adruino Nano
3. Dasar Teori[kembali]

Gambar 1. Sensore Flame

Sensor api atau Flame sensor merupakan salah satu alat pendeteksi kebakaran melalui adanya nyala api yang tiba-tiba muncul. Besarnya nyala api yang terdeteksi adalah nyala api dengan panjang gelombang 760 nm sampai dengan 1.100 nm. Transducer yang digunakan dalam mendeteksi nyala api adalah infrared. Secara umum, prinsip kerja sensor api cukup sederhana, yaitu memanfaatkan sistem kerja metode optik.

Optik yang mengandung ultraviolet, infrared, atau pencitraan visual api, dapat mendeteksi adanya percikan api sebagai tanda awal kebakaran. Jika telah terjadi reaksi percikan api yang cukup sering, maka akan terlihat emisi karbondioksida dan radiasi dari infrared. 

Flame sensor merupakan sensor yang mempunyai fungsi sebagai pendeteksi nyala api yang dimana api tersebut memiliki panjang gelombang antara 760nm – 1100nm. Sensor ini menggunakan infrared sebagai tranduser dalam mensensing kondisi nyala api.

Yang dimana memungkinkan alat ini untuk membedakan antara spectrum cahaya pada api dengan spectrum cahaya lainnya seperti spectrum cahaya lampu.

SENSOR PIN

DESCRIPTION

VCC

+5 V DC

GND

Ground of Arduino Uno

Do

Digital Output

Ao

Analog output

Table 1. Spectrum Cahaya

Fitur dari flame sensor :

  • ·         Tegangan operasi antara 3,3 – 5 Vdc
  • ·         Terdapat 2 output yaitu digital output dan analog output yang berupa tegangan
  • ·         Sudah terpackage dalam bentuk modul
  • ·         Terdapat potensiometer sebagai pengaturan sensitivitas sensor dalam mensensing


Gambar 2 

Gambar 3. Sensor MQ 2

Sensor Asap MQ-2 berfungsi untuk mendeteksi keberadaan asap yang berasal dari gas mudah terbakar di udara. Pada dasarnya sensor ini terdiri dari tabung aluminium yang dikelilingi oleh silikon dan di pusatnya ada elektroda yang terbuat dari aurum di mana ada element pemanasnya.

Ketika terjadi proses pemanasan, kumparan akan dipanaskan sehingga SnO2 keramik menjadi semikonduktor atau sebagai penghantar sehingga melepaskan elektron dan ketika asap dideteksi oleh sensor dan mencapai aurum elektroda maka output sensor MQ-2 akan menghasilkan tegangan analog. Sensor MQ-2 ini memiliki 6 buah masukan yang terdiri dari tiga buah power supply (Vcc) sebasar +5 volt untuk mengaktifkan heater dan sensor, Vss (Ground), dan pin keluaran dari sensor tersebut.

Sensor gas ini tersusun oleh senyawa SnO2, dengan sifat conductivity rendah pada udara yang bersih, atau sifat penghantar yang tidak baik. Sifat conductivity semakin naik jika konsentrasi gas asap semakin tinggi di sekitar sensor gas. Lebih jelas nya bisa dilihat di datasheet sensor ini. Spesifikasi sensor pada sensor gas MQ-2 adalah sebagai berikut :

  • ·         Catu daya pemanas : 5V AC/DC
  • ·         Catu daya rangkaian : 5VDC
  • ·         Range pengukuran : 200 - 5000ppm untuk LPG, propane 300 - 5000ppm untuk butane 5000 - 20000ppm untuk methane 300 - 5000ppm untuk Hidrogen
  • ·         Keluaran : analog (perubahan tegangan)

Sensor ini dapat mendeteksi konsentrasi gas yang mudah terbakar di udara serta asap dan keluarannya berupa tegangan analog. Sensor dapat mengukur konsentrasi gas mudah terbakar dari 300 sampai 10.000 sensor ppm. Dapat beroperasi pada suhu dari -20°C sampai 50°C dan mengkonsumsi arus kurang dari 150 mA pada 5V .

 

Gambar 4. Sensor Gas

Konfigurasi dari sensor MQ-S :

  • ·         Pin 1 merupakan heater internal yang terhubung dengan ground.
  • ·         Pin 2 merupakan tegangan sumber (VC) dimana Vc < 24 VDC.
  • ·         Pin 3 (VH) digunakan untuk tegangan pada pemanas (heater internal) dimana VH = 5VDC.
  • ·         Pin 4 merupakan output yang akan menghasilkan tegangan analog.

 

Touch Sensor atau Sensor Sentuh adalah sensor elektronik yang dapat mendeteksi sentuhan. Sensor Sentuh ini pada dasarnya beroperasi sebagai sakelar apabila disentuh, seperti sakelar pada lampu, layar sentuh ponsel dan lain sebagainya. Sensor Sentuh ini dikenal juga sebagai Sensor Taktil (Tactile Sensor). Seiring dengan perkembangan teknologi, sensor sentuh ini semakin banyak digunakan dan telah menggeser peranan sakelar mekanik pada perangkat-perangkat elektronik. Sensor ini mempunya 3 buah pin yaitu pin SIG (signal/data), GND dan VCC. 

Konfigurasi Pin :

  • ·         Sensor sentuh : SIG/DATA dihubungkan ke pin 7; VCC dihubungkan ke 5V; GND dihubungkan ke GND
  • ·         LED : (+) dihubungkan dengan resistor 220 Ohm dan ke pin 2; (-) dihubungkan ke GND


Gambar 7. Sensor DHT 11

Sensor DHT11 adalah sensor dengan kalibrasi sinyal digital yang mampu memberikan informasi suhu  dan  kelembaban  udara.  Sensor  ini  tergolong  komponen  yang  memiliki  tingkat  stabilitas  yang  sangat  baik  serta  fitur  kalibrasi  yang  sangat  akurat.  Koefisien  kalibrasi  disimpan  dalam  one  time-programable(OTP)   program  memory,  sehingga  ketika  internal  sensor  mendeteksi  sesuatu,  maka  module  ini  menyertakan  koefisien  tersebut  dalam  kalkulasinya  dengan  transimisi  sinyal  hingga  20  meter,  dengan  spesifikasi  Supply  Voltage:  +5  V,  Temperature  range  :  0-50  °C  error  of  ±  2  °C,  Humidity :  20-90% RH ± 5% RH error. Prinsip kerjanya adalahmemanfaatkan perubahan kapasitif  perubahan  posisi  bahan  dielektrik  diantara  kedua  keping,   pergeseran  posisi  salah  satu  keping  dan  luas keping yang berhadapan langsung

Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang di dalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel. Arduino yang kita gunakan dalam praktikum ini adalah Arduino Uno yang menggunakan chip AVR ATmega 328P. Dalam memprogram Arduino, kita bisa menggunakan komunikasi serial agar Arduino dapat berhubungan dengan komputer ataupun perangkat lain. Adapun spesifikasi dari Arduino Uno ini adalah sebagai berikut :

 

Gambar 8. Arduino Uno

Microcontroller

ATmega328P

Operating Voltage

5 V

Input Voltage (recommended)

7 – 12 V

Input Voltage (limit)

6 – 20 V

Digital I/O Pins

14 (of which 6 provide PWM output)

PWM Digital I/O Pins

6

Analog Input Pins

6

DC Current per I/O Pin

20 mA

DC Current for 3.3V Pin

50 mA

Flash Memory

32 KB of which 0.5 KB used by bootloader

SRAM

2 KB

EEPROM

1 KB

Clock Speed

16 MHz

Table 2. Arduino Uni

1.      BAGIAN-BAGIAN ARDUINO UNO

1.      Power USB

Digunakan untuk menghubungkan Papan Arduino dengan komputer lewat koneksi USB.

2.      Power Jack

Supply atau sumber listrik untuk Arduino dengan tipe Jack. Input DC 5 - 12 V.

3.      Crystal Oscillator

Kristal ini digunakan sebagai layaknya detak jantung pada Arduino. Jumlah cetak

menunjukkan 16000 atau 16000 kHz, atau 16 MHz.

4.      Reset

Digunakan untuk mengulang program Arduino dari awal atau Reset.

5.      Digital Pins I / O

Papan Arduino UNO memiliki 14 Digital Pin. Berfungsi untuk memberikan nilai logika ( 0atau 1 ). Pin berlabel " ~ " adalah pin-pin PWM ( Pulse Width Modulation) yang dapat digunakan untuk menghasilkan PWM.

6.      Analog Pins

Papan Arduino UNO memiliki 6 pin analog A0 sampai A5. Digunakan untuk membaca sinyal atau sensor analog seperti sensor jarak, suhu dsb, dan mengubahnya menjadi nilai digital. 

7.      LED Power Indicator

Lampu ini akan menyala dan menandakan Papan Arduino mendapatkan supply listrik dengan baik. 

2.      BAGIAN - BAGIAN PENDUKUNG

1.      RAM

RAM (Random Access Memory) adalah tempat penyimpanan sementara pada komputer yang isinya dapat diakses dalam waktu yang tetap, tidak memperdulikan letak data tersebut dalam memori atau acak. Secara umum ada 2 jenis RAM yaitu SRAM (Static Random Acces Memory) dan DRAM (Dynamic Random Acces Memory).

2.      ROM

ROM (Read-only Memory) adalah perangkat keras pada computer yang dapat menyimpan data secara permanen tanpa harus memperhatikan adanya sumber listrik. ROM terdiri dariMask ROM, PROM, EPROM, EEPROM.

Gambar 9. LCD

LCD atau Liquid Crystal Display adalah suatu jenis media display (tampilan) yang menggunakan kristal cair (liquid crystal) untuk menghasilkan gambar yang terlihat. LCD atau Liquid Crystal Display pada dasarnya terdiri dari dua bagian utama yaitu bagian Backlight (Lampu Latar Belakang) dan bagian Liquid Crystal (Kristal Cair). Seperti yang disebutkan sebelumnya, LCD tidak memancarkan pencahayaan apapun, LCD hanya merefleksikan dan mentransmisikan cahaya yang melewatinya. Oleh karena itu, LCD memerlukan Backlight atau Cahaya latar belakang untuk sumber cahayanya. Cahaya Backlight tersebut pada umumnya adalah berwarna putih. Sedangkan Kristal Cair (Liquid Crystal) sendiri adalah cairan organik yang berada diantara dua lembar kaca yang memiliki permukaan transparan yang konduktif.

Bagian-bagian LCD atau Liquid Crystal Display diantaranya adalah:

  • Lapisan Terpolarisasi 1 (Polarizing Film 1)
  • Elektroda Positif (Positive Electrode)
  • Lapisan Kristal Cair (Liquid Cristal Layer)
  • Elektroda Negatif (Negative Electrode)
  • Lapisan Terpolarisasi 2 (Polarizing film 2)
  • Backlight atau Cermin (Backlight or Mirror)

Dibawah ini adalah gambar struktur dasar sebuah LCD:

Gambar 10. Struktur Dasar LCD

Konfigurasi Pin dari LCD yaitu :

1.      GND harus terhubung ke ground Arduino.
2.      VCC adalah catu daya untuk LCD yang kita sambungkan pada pin 5 volt pada Arduino.
3.      Vo (Kontras LCD) mengontrol kontras dan kecerahan LCD. Menggunakan pembagi tegangan sederhana dengan potensiometer, kita dapat membuat penyesuaian halus pada kontras.
4.      Pin RS (Register Select) memungkinkan Arduino memberi tahu LCD apakah itu mengirim perintah atau data. Pada dasarnya pin ini digunakan untuk membedakan perintah dari data.
5.      Misalnya, ketika pin RS diset ke LOW, maka kita mengirimkan perintah ke LCD (seperti mengatur kursor ke lokasi tertentu, membersihkan layar, menggulir layar ke kanan dan seterusnya). Dan ketika pin RS di set HIGH maka kita mengirimkan data/karakter ke LCD.
6.      Pin R/W (Read/Write) pada LCD adalah untuk mengontrol apakah Anda sedang membaca data dari LCD atau menulis data ke LCD. Karena kita hanya menggunakan LCD ini sebagai perangkat OUTPUT, kita akan mengikat pin ini LOW. Ini memaksanya masuk ke mode MENULIS.
7.      Pin E (Enable) digunakan untuk mengaktifkan tampilan. Artinya, ketika pin ini disetel ke LOW, LCD tidak peduli apa yang terjadi dengan R/W, RS, dan jalur bus data; ketika pin ini disetel ke HIGH, LCD sedang memproses data yang masuk.
8.      D0-D7 (Data Bus) adalah pin yang membawa data 8 bit yang kami kirim ke layar. Misalnya, jika kita ingin melihat karakter 'A' huruf besar di layar, kita akan mengatur pin ini ke 0100 0001 (menurut tabel ASCII) ke LCD.
9.      Pin AK (Anode & Cathode) digunakan untuk mengontrol lampu latar LCD.

Gambar 11. Motor DC

Motor listrik adalah mesin yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik atau tenaga penggerak atau tenaga pemutar. Prinsip kerja motor listrik adalah mengubah tenaga listrik menjadi tenaga mekanik. Perubahan dilakukan dengan merubah tenaga listrik menjadi magnet yang disebut elektromagnit. Menurut sifatnya, kutub-kutub magnit senama akan tolak-menolak dan kutub-kutub tidak senama akan tarik-menarik. Sehingga jika sebuah magnet ditempatkan pada sebuah poros yang berputar dan magnet lainnya pada suatu kedudukan yang tetap maka akan diperoleh gerakan atau putaran.


Gambar 12. Potensiometer

Potensiometer adalah salah satu jenis Resistor yang Nilai Resistansinya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan Rangkaian Elektronika ataupun kebutuhan pemakainya. Potensiometer merupakan Keluarga Resistor yang tergolong dalam Kategori Variable Resistor. Secara struktur, Potensiometer terdiri dari 3 kaki Terminal dengan sebuah shaft atau tuas yang berfungsi sebagai pengaturnya.

Pada dasarnya bagian-bagian penting dalam Komponen Potensiometer adalah:

  • ·         Penyapu atau disebut juga dengan Wiper
  • ·         Element Resistif
  • ·         Terminal


Gambar 13. Komponen Potensiometer

Gambar 14. Buzzer

Buzzer Elektronika adalah sebuah komponen elektronika yang dapat menghasilkan getaran suara berupa gelombang bunyi. Buzzer elektronika akan menghasilkan getaran suara ketika diberikan sejumlah tegangan listrik dengan taraf tertentu sesuai dengan spesifikasi bentuk dan ukuran buzzer elektronika itu sendiri. Pada umumnya, buzzer elektronika ini sering digunakan sebagai alarm karena penggunaannya yang cukup mudah yaitu dengan memberikan tegangan input maka buzzer elektronika akan menghasilkan getaran suara berupa gelombang bunyi yang dapat didengar manusia.

Pada dasarnya, prinsip kerja dari buzzer Ketika kumparan tersebut dialiri listrik maka akan menjadi elektromagnet sehingga mengakibatkan kumparan tertarik ke dalam ataupun ke luar tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya. Karena kumparan dipasang secara diafragma maka setiap kumparan akan menggerakkan diafragma tersebut secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara.

Konfigurasi pin :

  • ·         Kaki pendek/negatif dihubungkan ke GND
  • ·         Kaki panjang/positif dihunbungkan ke pin 13


Gambar 15. Resistor

Resistor merupakan komponen penting dan sering dijumpai dalam sirkuit Elektronik. Resistor atau hambatan adalah salah satu komponen elektronika yang memiliki nilai hambatan tertentu, dimana hambatan ini akan menghambat arus listrik yang mengalir melaluinya. Satuan Resistor adalah Ohm (simbol: Ω) yang merupakan satuan SI untuk resistansi listrik. Tetapi banyak diantara kita yang bekerja di perusahaan perakitan Elektronik maupun yang menggunakan peralatan Elektronik tersebut tidak mengetahui cara membaca kode warna ataupun kode angka yang ada ditubuh Resistor itu sendiri. 

Seperti yang dikatakan sebelumnya, nilai Resistor yang berbentuk Axial adalah diwakili oleh Warna-warna yang terdapat di tubuh (body) Resistor itu sendiri dalam bentuk Gelang. Umumnya terdapat 4 Gelang di tubuh Resistor, tetapi ada juga yang 5 Gelang. Gelang warna Emas dan Perak biasanya terletak agak jauh dari gelang warna lainnya sebagai tanda gelang terakhir. Gelang Terakhirnya ini juga merupakan nilai toleransi pada nilai Resistor yang bersangkutan. Tabel dibawah ini adalah warna-warna yang terdapat di Tubuh Resistor:


Table 3. Warna Pada Resistor

 Tabel Kode Warna ResistorPerhitungan untuk Resistor dengan 4 Gelang warna :


Table 4. Kode Warna Resistor

Cara menghitung nilai resistor 4 gelang Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama) Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2 Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-3 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n) Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut.

Gambar 16. Relay

Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A.

Pada dasarnya, Relay terdiri dari 4 komponen dasar  yaitu :

1.                  Electromagnet (Coil)

2.                  Armature

3.                  Switch Contact Point (Saklar)

4.                  Spring 

 

Gambar 17. Struktur Sederhana Relay

 

Kontak Poin (Contact Point) Relay terdiri dari 2 jenis yaitu :

  •  Normally Close (NC) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di posisi CLOSE (tertutup).
  •  Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di posisi OPEN (terbuka).

Gambar 18. Motor Servo

Servo Motor adalah perangkat listrik yang digunakan pada mesin-mesin industri pintar yang berfungsi untuk mendorong atau memutar objek dengan kontrol yang dengan presisi tinggi dalam hal posisi sudut, akselerasi dan kecepatan, sebuah kemampuan yang tidak dimiliki oleh motor biasa. Jika Anda ingin memutar dan mengarahkan objek pada beberapa sudut atau jarak tertentu, maka Anda harus menggunakan Servo Motor. Hal ini dimungkinkan dengan kombinasi  motor biasa dan tambahan sensor dalam hal ini berupa encoder untuk umpan balik posisi. Kontroler dari servo motor yang lebih dikenal dengan nama servo drive adalah bagian yang paling penting dan canggih dari sebuah servo motor, karena dirancang untuk presisi tinggi tersebut.

Wire Number

Wire Colour

Description

1

Brown

Ground wire connected to the ground of system

2

Red

Powers the motor typically +5V is used

3

Orange

PWM signal is given in through this wire to drive the motor

Table 5. Kontroler Servo Motor

·         Operating Voltage is +5V typically

·         Torque: 2.5kg/cm

·         Operating speed is 0.1s/60°

·         Gear Type: Plastic

·         Rotation : 0°-180°

·         Weight of motor : 9gm

·         Package includes gear horns and screws


4. Listining Program[kembali]

MASTER

//MASTER

#include <max6675.h>

#include <LiquidCrystal.h> 

LiquidCrystal lcd (7,6,5,4,3,2);

#include "DHT.h"

#define DHTPIN A0

#define DHTTYPE DHT11

DHT dht(DHTPIN, DHTTYPE);

#define mq2 13

#define flame 12            

#define Ssentuh 11

void setup()

{

  Serial.begin(9600); 

  lcd.begin(16,2);

  pinMode(mq2,     INPUT);

  pinMode(flame,   INPUT);

  pinMode (DHTPIN, INPUT);

  pinMode(Ssentuh, INPUT_PULLUP); 

  dht.begin();

}

void loop()  

{

  int api  = digitalRead(flame);

  int asap = digitalRead(mq2);

  int sentuh= digitalRead(Ssentuh);

  float t = dht.readTemperature();

  if (sentuh == HIGH || dht.readTemperature() >= 45)

    {

      Serial.print(1);    

    }

  //else if (asap == LOW || api == LOW)

  else if (asap == HIGH || api == HIGH)

    {

      Serial.print(2);

    }

  else

   {

      Serial.print(3);

    }

      delay(500);

      lcd.clear();                                  //Menghapus layar LCD

      lcd.setCursor(0,0);                           //Menentukan posisi kursor pada awal penulisan

      lcd.print("Suhu");                            //Menampilkan text pada LCD

      lcd.setCursor(0,1);                           //Menentukan posisi kursor pada awal penulisan

      lcd.print(dht.readTemperature());             //Menampilkan nilaiSuhu pada LCD

 }

SLAVE

//SLAVE

#include <Servo.h>

#define Air 12

#define alarm 3

 

Servo myServo;

void setup()

{

  Serial.begin(9600);         

  pinMode (Air, OUTPUT);

  pinMode (alarm, OUTPUT);

  myServo.attach (7);

  delay (100);

}

 

void loop()

{

 

  if (Serial.available()>0)

  {

    int data = Serial.read();

    if (data == '1')

    {

    //digitalWrite (Air,  LOW);

    digitalWrite (Air,  HIGH);

    digitalWrite (alarm,HIGH);

    myServo.write (180);

    Serial.print("1");

    }

    else if (data == '2')

    {

    //digitalWrite (Air,  LOW);

    digitalWrite (Air,  HIGH);

    digitalWrite (alarm,HIGH);

    myServo.write (180);

    Serial.print("2");

    }

    else

    {

    //digitalWrite (Air,  HIGH);

    digitalWrite (Air,  LOW);

    digitalWrite (alarm,LOW);

    myServo.write (90);

    Serial.print("3");

    }

  }    

}

5. Flowchart[kembali]

    MASTER


    SLAVE



6. Rangkaian Simulasi[kembali]



7. Hardware dan Video[kembali]










8. Analisis[kembali]

Pada demo project ini menggunakan sensor DHT11, flame sensor, sensor MQ-2, dan touch sensor. Touch sensor disini berguna pada saat kita sudah melihat adanya api, namun flame sensor tidak mendeteksi adanya api, dan sensor MQ-2 tidak mendeteksi adanya asap, maka kita dapat mengaktifkan sistem pemadam kebakaran ini secara manual dengan menyentuh touch sensor.

    Sensor DHT11, flame sensor, sensor MQ-2, touch sensor dan LCD dihubungkan ke Arduino pertama sebagai Master yang dihubungkan ke Arduino yang kedua sebagai Slave dengan prinsip komunikasi UART. Pada demo project ini menggunakan sistem komunikasi UART karena untuk memudahkan dalam pembuatan demo project dan pada project ini hanya memerlukan pengiriman data dari master ke slave saja, dan tidak memerlukan feedback dari slave ke master. Arduino Master berfungsi untuk menerima input dari 4 sensor yang digunkan dan mengirimkan perintah-perintah yang nantinya akan dieksekusi oleh Arduino Slave. Adapun fungsi lain dari Arduino Master adalah unuk menampilkan suhu yang terukur oleh sensor DHT11 melalui LCD. Saat DHT11 mendeteksi suhu melebihi 320C atau flame sensor mendeteksi api, atau saat sensor MQ-2 mendeteksi gas, atau saat touch sensor disentuh, maka sesuai yang diprogramkan, Adruino master mengirimkan data serial komunikasi “1” atau “2” ke Arduino Slave melalui pin TX master ke RX slave sehingga motor pump menyala, buzzer hidup, dan motor servo membuka pintu dan jendela. Sedangkan ketika salah satu sensor tersebut tidak sesuai dengan kondisi sebelumnya, maka Master mengirimkan data serial komunikasi “3” ke Slave. Selain itu, Master juga mengeluarkan output sinyal analog pada pin-pin PWM (ditandai simbol “~”) yang terhubung ke LCD. Dengan begitu, LCD akan menampilkan besar suhu yang terukur oleh DHT11.

    Arduino kedua atau Slave yang digunakan untuk merespon data yang dikirim oleh Master berupa Output Buzzer dan Pengaktifan 2 buah motor servo dan 1 motor pump DC yangmana berfungsi sebagai pembuka pintu dengan motor servo dan pemompa air dengan motor pump. Berdasarkan program yang dibuat untuk Slave, jika yang diterima tersebut data “1” atau “2”, maka Slave mengeluarkan output pada pin 12 yang terhubung ke relay berlogika LOW, pin 7 yang terhubung dengan motor DC servo berlogika HIGH, dan pin 3 yang terhubung dengan buzzer berlogika HIGH . Dengan begitu, buzzer akan aktif dan motor DC akan aktif untuk membuka pintu dan memompa air. Pada saat slave menerima data “3” maka program mengeksekusi pin 12 yang terhubung ke relay berlogika HIGH, pin 7 yang terhubung dengan motor DC servo berlogika LOW, dan pin 3 yang terhubung dengan buzzer berlogika LOW. Maka buzzer dan motor DC tidak akan menerima tegangan dan tidak akan aktif.

 
9. Kesimpulan[kembali]

Berdasarkan hasil percobaan alat pemadam kebakaran dan deteksi suhu pabrik berbasis mikrokontroller dapat disimpulkan bahwa :

  1. Telah dapat dirancang prototipe alat yang dapat mendeteksi kebakaran berdasarkaninformasi sensor suhu dan sensor api dengan pengkonversi tegangan analog ke digital  yang dikendalikan oleh mikrokontroler
  2. Ketika suhu melebihi 32°C, sensor mq2 mendeteksi gas, flame sensor mendeteksi adanya api, dan saat touch sensor disentuh, maka buzzer akan aktif,  motor akan memompa air,dan servo akan membuka pintu.


10. Download[kembali]

Rangkain Simulasi                 Downlaod
Vidio Rangkaian                    Download
Data sheet Touch Sensor       Download 
Datasheet Flame Sensor        Download 
Datasheet MQ2                     Download
Datasheet DHT11                 Dowload
Datasheet Buzzer                  Download
Datasheet Servo                    Download



Tidak ada komentar:

Posting Komentar